Makna CAKRA
Gambar: Cakra Sudarsana atau Cakra Baskara |
Kata Cakra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti roda; besi bundar, pipih, dan tajam (untuk senjata); nama senjata sakti Dewa Wisnu yang berupa panah dengan mata senjata yang bulat seperti roda bergerigi yang dapat mengakhiri segala yang hidup (dalam pewayangan). Adapun dalam faham Hinduisme dan dalam sebagian budaya Asia, cakra dipahami sebagai pusat energi metafisik dan/atau biofisis dalam tubuh manusia. Gerakan Zaman Baru dan, sampai tingkat tertentu, gerakan Pemikiran Baru yang sangat berbeda, juga telah mengadopsi dan mengembangkan teori ini.
Kata "cakra" berasal dari bahasa Sanskerta चक्र yang berarti "roda" atau "lingkaran" (juga kata-kata yang terkait dengan kedua kata tersebut), dan kadang-kadang juga merujuk kepada "roda kehidupan".
Beberapa sumber tradisional menyebutkan ada lima atau tujuh cakra, yang lainnya menyebutkan delapan. Berikut memuat sejumlah sifat setiap cakra:
Cakra
|
Warna
|
Fungsi
utama
|
Kaitan
elemen
|
Crown
(di atas kepala) sahasrāra, सहस्रार |
putih;
dapat mengambil warna cakra dominan
|
hubungan
dengan ilahi
|
ruang
|
Mata
ketiga
ājñā, आज्ञा |
indigo
|
intuisi,
persepsi ekstrasensorik
|
waktu
|
Tenggorokan
viśuddha, विशुद्ध |
biru
|
perkataan,
ekspresi diri
|
hidup
|
hijau
medium
|
devosi,
cinta, belas kasih, pengobatan
|
udara
|
|
Solar plexus
maṇipūra, मणिपूर |
kuning
|
fungsi
mental, power, kontrol, kebebasan diri sendiri, karier
|
api
|
Sacrum (Hara)
svādhiṣṭhāna, स्वाधिष्ठान |
jingga
|
emosi,
energi seksual, kreativitas
|
air
|
Akar
mūlādhāra, मूलाधार |
merah
(indian red atau coral red)
|
insting,
survival, keamanan
|
tanah
|
Gambar: Lambang Kostrad |
Dalam pewayangan Indonesia istilah Cakra atau yang lengkapnya Cakra Sudarsana atau Cakra Baskara, adalah senjata andalan Batara Wisnu. Senjata itu juga dimiliki para titisannya, termasuk Prabu Kresna, raja Dwarawati. Sebagai senjata milik dewa, Cakra bukan hanya ampuh, tetapi juga mempunyai bermacam kegunaan. Kebanyakan makhluk di dunia ini tidak ada yang sanggup mengelak dan menangkal dari serangan senjata Cakra kecuali tokoh tertentu yang berpihak pada kebajikan. (cnd)
Gambar: Prabu Kresna marah atas kematian Samba Setija segera dipanah dengan senjata Cakra |
Komentar
Posting Komentar